Pilar Asa Cendekia Hadirkan Sesi Inspiratif tentang Etika Kerja dan Ketahanan Mental di Dunia Profesional

21 Juni 2025

Sebagai bagian dari proses transisi menuju dunia profesional, IPB University menyelenggarakan sesi kedua dari Studium Generale x Training Persiapan Karier, Sabtu (21/6). Memasuki hari kedua, pelatihan ini mengusung tema “Work Ethics and Mental Resilience as Foundations for Career Success” yang diisi oleh Novi Yani, S.Kom., CREC, Founder dan Lead Coach dari Pilar Asa Cendekia.

Ratusan mahasiswa dan alumni IPB turut hadir dalam sesi yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting mulai pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini menjadi ruang belajar penting untuk menggali soft skill, etika kerja, serta membangun daya tahan mental menghadapi dinamika dunia kerja yang kompetitif. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk berpikir kritis memahami pentingnya etika kerja dalam membentuk reputasi profesional yang kredibel dan berintegritas. Novi menekankan bahwa kompetensi teknis saja tidak cukup—tanpa karakter yang kuat dan ketahanan mental, lulusan berpotensi kesulitan bertahan dalam dunia kerja yang dinamis dan penuh tantangan.

Peserta juga diberikan insight mengenai bagaimana membangun growth mindset, menghadapi penolakan kerja dengan bijak, dan membangun kepercayaan diri melalui penguatan soft skills seperti komunikasi, manajemen emosi, dan problem solving. Menurut Novi, kerja keras bukan satu-satunya kunci sukses di dunia kerja, tetapi justru cara kita bersikap secara professional dalam pekerjaan kita. Contoh nyata yang diberikan adalah dengan bagaimana memiliki inisiatif tinggi, tidak menunggu untuk disuruh-disuruh, merupakan sebuah skill yang sangat diperlukan untuk memiliki daya saing yang baik dalam dunia pasca kampus.
Setelah membekali peserta dengan sesi materi, Pilar Asa Cendekia juga menyediakan sesi konsultasi dengan rekan-rekan HR dan HC sebagai fasilitator dari berbagai bidang. HR yang didatangkan berjumlah tujuh belas orang sehingga peserta dibagi berkelompok berdasarkan jumlah fasilitator yang ada. Sesi konsultasi berjalan dengan lancar, interaktif, dan proaktif karena peserta dapat bertemu langsung dengan expertise di bidangnya sehingga dapat menjawab keraguan peserta dalam mempersiapkan atau menapaki karir sebagai early-jobber dan fresh graduate. Akhir kata, Novi turut menekankan bahwa memiliki work ethics dan soft skills merupakan dua hal yang berkesinambungan. “Memiliki work ethics merupakan landasan untuk memiliki soft skills, dan memiliki soft skills merupakan manifestasi yang baik dari work ethics yang baik,” ucapnya. 




Penulis : Nisrina Shinta Ayudya Firdaus