25 Oktober 2025
Pada tanggal 25 Oktober 2025, telah dilaksanakan kegiatan Training Persiapan Karir yang bertujuan untuk membekali mahasiswa tingkat akhir dan fresh graduate dalam menghadapi dinamika dunia kerja yang semakin menantang.
Acara ini menjadi sangat relevan mengingat dunia profesional saat ini tidak hanya menuntut kecerdasan akademis, tetapi juga kemampuan adaptasi yang tinggi. Mulai dari munculnya profesi baru yang terdengar asing seperti Prompt Engineer hingga pergeseran kebutuhan skill yang lebih mengutamakan pola pikir (mindset) daripada sekadar IPK.
Dalam sesi webinar inspiratif ini, dua pakar industri, Muhammad Saifullah (General Manager Sales PT Berger Paints Indonesia) dan Hera Lakshmi (Head of Brand & Content Marketing Disney Hotstar), membagikan strategi "daging" tentang bagaimana menavigasi karir, memimpin tim, dan membangun personal branding yang kuat.
Karir bukanlah garis lurus. Pak Saifullah, yang memiliki latar belakang IPB dan pengalaman di berbagai perusahaan multinasional (Sampoerna, Unilever, AkzoNobel), menekankan bahwa fleksibilitas dan perencanaan adalah kunci.
Jangan berjalan tanpa arah. Buatlah roadmap atau milestone karir Anda.
Desain Masa Depan: Tentukan di usia berapa Anda ingin mencapai posisi tertentu dan skill apa yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Jadilah Pembeda: Dalam statistik sebaran normal, jadilah data "pencilan" (outlier) di sisi kanan (positif). Jika Anda sama dengan rata-rata, Anda tidak akan terlihat. Jadilah unik dan tawarkan nilai lebih (deliver more) dari sekadar deskripsi pekerjaan.
Waktu tidak bisa diatur karena ia terus berjalan, tetapi prioritas pekerjaan bisa. Gunakan Matriks Prioritas untuk memetakan tugas berdasarkan Urgency (Mendesak) dan Importance (Penting):
Penting & Mendesak: Kerjakan segera (Do it now).
Penting & Tidak Mendesak: Jadwalkan (Plan/Decide).
Tidak Penting & Mendesak: Delegasikan (Delegate).
Tidak Penting & Tidak Mendesak: Eliminasi (Delete/Dump).
Sebagai pemimpin, Anda tidak bisa menggunakan satu gaya untuk semua orang. Kenali level perkembangan (Development Level) tim Anda:
D1 (Low Competence, High Commitment): Pemula yang semangat tapi belum bisa. Gaya kepemimpinan: Directing (arahan jelas).
D2 (Low to Some Competence, Low Commitment): Mulai bisa tapi mental turun (kaget dengan beban kerja). Gaya kepemimpinan: Coaching (arahan + dukungan emosional).
D3 (Moderate to High Competence, Variable Commitment): Bisa tapi kadang ragu. Gaya kepemimpinan: Supporting.
D4 (High Competence, High Commitment): Ahli dan mandiri. Gaya kepemimpinan: Delegating.
Tips Kunci: "Bekerja itu adalah belajar yang dibayar." Gunakan sumber daya perusahaan untuk bereksperimen dan belajar, karena jika gagal, itu menjadi pembelajaran, bukan kerugian pribadi.
Memasuki era Society 5.0, di mana teknologi dan manusia terintegrasi, hard skill saja tidak cukup. Ibu Hera Lakshmi menekankan pentingnya menjadi manusia seutuhnya yang memiliki empati, kreativitas, dan integritas.
Personal branding bukan sekadar pencitraan (flexing) di media sosial, melainkan tentang otentisitas dan konsistensi.
Definisi: Cara Anda memperkenalkan diri ke dunia. Apa nilai unik, keahlian, dan karakter yang orang lain lihat dari Anda.
Rumus: Authentic (Jujur/Asli) + Consistent (Terus menerus) + Visible (Terlihat) = Strong Brand.
Pentingnya "Grit": Perusahaan global seperti Disney mencari kandidat yang memiliki Grit—kombinasi antara kegigihan dan konsistensi. Orang pintar banyak, tapi orang yang bangkit berkali-kali setelah gagal (resiliensi) itu langka.
Cara Anda berkomunikasi mendefinisikan profesionalisme Anda.
5 Pilar Komunikasi: Clarity (Jelas), Courtesy (Sopan), Conciseness (Ringkas), Consistency (Konsisten), dan Confidence (Percaya Diri tapi tidak arogan).
Etika Email & Pesan:
Hindari singkatan informal seperti "BTW", "ASAP", "Thx" dalam konteks profesional.
Selalu gunakan subjek email yang jelas.
Gunakan "magic words": Could you please, Thank you, dan salam penutup yang layak.
Bahasa Tubuh: 55% pesan ditangkap melalui ekspresi dan gestur. Jaga kontak mata, postur tegap, dan hindari menyilangkan tangan (defensif).
Dunia berubah cepat. Profesi seperti Prompt Engineer, Virtual Influencer Manager, dan Synthetic Data Specialist kini adalah pekerjaan nyata (Real).
Tips: Jangan terpaku pada jurusan kuliah. Banyak profesi baru yang membutuhkan hybrid skill. Asah Growth Mindset untuk terus relevan.
Pada akhirnya, baik bagi para fresh graduate yang sedang mencari arah maupun profesional yang ingin mengembangkan karir, kunci utamanya terletak pada adaptabilitas. Langkah selanjutnya bisa dimulai dengan mendesain domain keahlian yang ingin Anda bangun, karena ini akan menjadi identitas profesional Anda. Ingatlah bahwa meskipun keterampilan teknis bisa menjadi usang, integritas dan mentalitas Grit adalah aset seumur hidup yang tak ternilai. Jangan pernah takut mengambil peran yang tidak linear dengan jurusan kuliah, sebab di setiap ketidakpastian selalu tersimpan peluang baru. Sebagaimana kutipan yang menggema di sesi ini, "In a world full of noise, your personal brand is your voice"—pastikan suara Anda terdengar dengan kualitas terbaik.