Benarkah Bekerja di BUMN Bebas Ancaman PHK?

Berita Umum | 30 Nopember -0001 00:00 wib Bekerja di BUMN ternyata tidak sepenuhnya menjamin seseorang aman dari ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sama halnya dengan perusahaan swasta, lesunya kondisi ekonomi global juga bisa berdampak pada BUMN.
Per 1 April 2016 lalu, pemerintah Indonesia kembali menurunkan harga premium dan solar. Penyebabnya seperti dilansir Sindonews, harga minyak dunia turun mencapai USD30 per barel. Jika kondisi ini berlangsung terus menerus, PT Pertamina, sebagai BUMN yang bergerak di sektor industri migas terancam melakukan PHK terhadap karyawannya. Meskipun, menurut Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, langkah itu merupakan pilihan terakhir.

Ekspor–impor, rentan ancaman PHK


PT Pertamina jadi salah satu BUMN yang terkena dampak melemahnya ekonomi global diakibatkan merosotnya harga minyak dunia. Kondisi ekonomi global yang buruk pada dasarnya akan mengakibatkan tingkat konsumsi menurun dan dengan sendirinya tingkat produksi pun ikut menurun. Ini berdampak pada penurunan daya serap tenaga kerja hingga bisa terjadi ancaman PHK.
 
Kondisi ini ternyata dipahami oleh sebagian besar jobseeker. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Careernews, sebanyak 66 persen responden mengatakan menyadari adanya keterkaitan melemahnya kondisi ekonomi global dengan kemungkinan PHK di BUMN.
 
Perusahaan BUMN yang berorientasi ekspor, seperti pertambangan, perkebunan, pertanian, dan produk kimia cenderung lebih rawan terkena dampak ancaman PHK yang diakibatkan lesunya kondisi ekonomi global. Ini disebabkan karena kondisi ekonomi yang lemah menyebabkan banyak importir membatalkan pesanan bahkan tidak memperpanjang kontrak.
 

Jasa dan perbankan, BUMN bebas PHK


Meskipun bukan berarti tidak terkena dampak sama sekali, beberapa industri perusahaan BUMN ada yang minim dampak kemerosotan ekonomi global. Salah satunya adalah sektor perbankan, yang cenderung lebih 'aman' dari PHK, jika dibanding dengan BUMN yang bergerak di sektor impor-ekspor.
 
Ini berkaitan dengan peran perbankan sebagai sebuah lembaga yang sangat vital terhadap perekonomian Indonesia. Saking vitalnya perannya pada perekonomian, pemerintah bahkan berani melakukan upaya bail out (pengucuran dana talangan) untuk menyelamatkan bank yang mengalami krisis, contohnya pada kasus Bank Century.
 
Selain perbankan, perusahaan BUMN lain yang bergerak di bidang jasa juga bisa dikatakan lebih resisten terhadap ancaman PHK saat kondisi ekonomi melemah. Alasannya, perusahaan BUMN di bidang jasa, seperti PT KAI dan PT Garuda Indonesia misalnya, lebih memfokuskan target pada pelayanan internal Indonesia saja. Kecil kemungkinannya, kondisi ekonomi global yang lesu menurunkan permintaan jasa transportasi masyarakat Indonesia.
 
Pada intinya, melemahnya kondisi ekonomi global akan membawa berbagai macam dampak pada perusahaan, termasuk BUMN. Hanya saja, tiap jenis perusahaan BUMN memiliki kekuatan yang berbeda-beda untuk bertahan terhadap gempuran kondisi ekonomi. Hal ini tentunya bisa kamu jadikan bahan pertimbangan, manakah perusahaan BUMN yang akan kamu pilih untuk menjalani karirmu.
 
Perlu diingat, sekalipun terpaksa melakukan PHK pada karyawan, perusahaan tentu mempertimbangkan kualitas kinerja. Jika mampu memberi kemajuan signifikan terhadap perusahaan dan menunjukkan kesungguhan dalam bekerja, kamu tentu akan jauh dari kata PHK.
 
Nah, sudah siap menunjukkan karir prima di perusahaan BUMN agar bebas dari ancaman PHK dalam kondisi apapun? Semoga sukses dengan karirmu, ya!


(disunting dari http://careernews.id)
Dilihat 3433 kali
Link